Let Me Introduce My Bestie :)

Salah satu hal yang paling aku syukuri di hidupku adalah masa kecilku tumbuh di lingkungan yang baik dan punya teman-teman yang menyenangkan. Di antara mereka, ada satu orang yang paling awet sejak sekolah dasar, namanya Dyar.

Banyak banget hal yang aku lakukan pertama kali bareng sahabatku ini. Saking seringnya bareng, mamanya Dyar nampak sudah mafhum mengapa kami kebanyakan menjomblo. Tapi, kami berdua masih di jalan yang lurus kok :v Belum nemu yang benar aja.. Bantu cariin dong.

Dyar adalah pribadi yang menyenangkan. Bagiku yang dulu pada masa SD sangat amat jutek, galak, dan tidak bersahabat, sebenarnya aku heran juga Dyar tetep keukeuh mau berteman sama aku. Aku masih bertanya-tanya sampai sekarang. Karena aku merasa dulu pas kecil, sifatku itu sangat tidak menyenangkan: nggak bisa bergaul & peduli sama orang lain. Alhamdulilah, masih ada yang mau jadi temenku. Muehehehe..

Beranjak remaja, aku banyak belajar dari Dyar. Kami sama-sama dibesarkan oleh kakek-nenek masing-masing, jadi sampai gede begini tetap aja anak simbah. Dyar adalah anak tunggal hingga masa sekolah dasar hampir berakhir, sebelum pada akhirnya punya adik laki-laki. Aku punya adik sejak usia 1 tahun, tapi kami tumbuh di asuhan yang berbeda sehingga aku tidak terbiasa punya saudara. Berbeda dengan Dyar yang sejak SMP mulai paham bahwa dia punya adik & memutuskan untuk banyak membantu mamanya mengasuh. Mungkin inilah yang membuat Dyar lebih dewasa dan lebih peduli dengan orang lain.

Waktu demi waktu, kami tumbuh dengan impian serupa: hidup dengan terus menulis. Pada awalnya genre tulisan kami sama: fiksi. Hingga pada akhirnya, kami memilih jalan masing-masing. Dyar mencoba aktif menulis artikel di sebuah media online, sedangkan aku berkutat dengan struktur 5W+1H dalam berita. Saat ini kami masih terus mencoba terus menulis, meskipun kesibukan lain tidak memberi kesempatan kami untuk menulis. Kami akan explore banyak jenis tulisan mulai sekarang!

Kami berdua hidup di keluarga yang biasa-biasa saja. Untuk mendapatkan apa yang kami inginkan, kami terbiasa menabung jauh-jauh hari. Kami juga sering membuat rencana perjalanan berdua yang aneh-aneh, tapi menyenangkan bagi kami. Kami pernah bikin trip singkat ke Malioboro dan nemu surga di sana. Sama Dyar, aku bisa menyusun berderet-deret rencana perjalanan atau cita-cita di masa depan yang bakal seru banget buat dibahas. Tetap berani bermimpi ya, Dyar!

Mungkin karena aku tinggal tanpa saudara & kakek-nenekku nggak kuasa buat nganter aku kemana-mana, jadilah Dyar adalah orang yang pertama-tama ngajarin aku banyak hal. Aku ikut-ikutan hobi baca karena Dyar hobi baca duluan. Sejak sekolah dasar dia selalu bawa kado setiap aku ulang tahun. Kalau main ke rumah pun selalu bawa oleh-oleh buat simbah. Hal ini bikin aku belajar buat berbagi ke orang lain & nggak egois. Kita kan hidup sama orang lain juga, betapa menyenangkannya nyenengin hidup orang lain. Itu yang selama ini kupelajari.

Pengalaman pertamaku pergi jauh ke kota tanpa orang tua ya sama Dyar. Naik kereta pertama kali juga diajarin Dyar. Masuk Benteng Vredeburg & Tamansari pertama kali juga sama Dyar. Belajar nulis pertama kali juga bareng Dyar. Sekarang, aku belajar masak pun dia banyak ngasih saran yang simbahku nggak bisa sampaikan karena masak ya sesuai selera. Nasihat yang membingungkan bagi pemula dapur. Bahkan, dari Dyar pula aku belajar mengenal lawan jenis dan mencoba berhubungan. Sekarang-sekarang ini, topik bahasan kami nggak jauh-jauh dari siapa-yang-bakal-nikah-duluan

Setelah dipikir dan dirasain, ternyata Dyar bukan lagi temen atau sahabat buatku. Dyar udah jadi saudara. Tempat berbagi cerita, berkeluh kesah, kabur dari deadline, mencoba hal-hal baru, & teman untuk memantaskan diri. Ceilah.. Nggak kebayang deh hidup Dyar gimana tanpa aku. Eh, kebalik.

Nggak kerasa hari ini status kita udah sama: kepala dua. Hahahaha.. semoga kita tetap bisa mencapai mimpi-mimpi kita dan dipermudah jalannya.

Kemarin Dyar nanyain, apa pencapaiannya selama setahun kemarin. Aku jawab nih yaa. Menurutku kamu adalah orang yang luar biasa sabar ketika menghadapi berbagai permasalahan di hidupmu, ya meskipun kadang ada pikiran-pikiran jahat, tapi kamu tetep berlaku baik. Salut gue! Kamu juga semakin dewasa, banyak pertimbangan ketika memutuskan suatu hal. Yang terpenting adalah keputusanmu terkadang ikut nyenengin orang lain juga. Kamu juga makin dewasa dalam berhubungan dengan teman laki-lakimu. Sumpah ya dulu, kamu lebih menye dari sekarang. Huahahaa.. Sekarang sih banyak selonya kalau pacaran.

Yang paling bisa kulihat adalah kamu jadi kakak yang baik buat adikmu. Ini aku kagum banget. Kamu udah banyak berbagi buat dia & harus tetap begitu ya. Udah cocok banget nih ngasuh anak-anak, tapi jangan buru-buru nikah ya. Pencapaian yang lain adalah kamu lebih mandiri, udah mau nyari duit sendiri, mau apa-apa nabung dulu. Terlebih sekarang kamu hobi banget eksperimen masaknya. Bikin kue macem-macem dan yang terakhir kali bikin seblak tanpa air itu luar biasa! Bagi resep kapan-kapan ya.

Semoga di usiamu yang udah serupa sama usiaku ini, tambah lebih baik hidupmu. Jangan ragu buat coba hal-hal baru. Ditunggu buku barunya supaya aku bisa minta tanda-tangan. Jangan menyerah buat bermimpi setinggi-tingginya dan meraihnya. Kalo ada niat, ada usaha, pasti ada jalannya. Di usia segini sampe bingung aku mau kasih kado apa buat sahabatku ini. Kayaknya semuanya udah pernah dikasih. Maaf ya kalo di antara janji-janji mainku ada aja yang nggak kutepati dengan beragam alasan.

Teruslah berlaku baik! Bermimpi yang tinggi, tapi jangan dirasain banget sakitnya kalau ntar jatuh dan segera bangkit lagi! :)

Happy birthday!
Rambutmu pernah panjang?
Buku kita harus selaris buku dia, ya!

Sok candid lau!

Panutan sayang adik <3

Sok monokrom.

Komentar

Postingan Populer